PUSAT KESEHATAN TNI, ALAMAT MABES TNI GD. IGNATIUS ADI SUCIPTO,B-III LT. VI-VII CILANGKAP, JAKARTA TIMUR, email : puskestni@yahoo.co.id

Thursday, April 28, 2011

CUACA DI LEBANON CEPAT MEMBUAT MATA MERAH KARENA VIRUS (VIRAL CONJUNCTIVITIS) Pharyngoconjunctival Fever & Epidemic Keratoconjunctivitis


Memasuki bulan april ini musim dingin (Winter) secara berangsur-angsur akan digantikan oleh musim semi (Spring). Suhu dingin udarapun secara berangsur-angsur berkurang. Udara terasa sedikit lebih hangat, walaupun kadang-kadang masih diselingi hujan dan angin dingin. Dengan bertambah hangatnya suhu udara tentu saja akan terjadi perubahan pada lingkungan hidup sekeliling kita. 
Debu yang selama musim dingin sudah ada tentu akan bertambah banyak lagi, apalagi tipikal tanah permukaan di Lebanon cenderung berdebu. Demikian juga dengan mikroorganisme yang bertebaran di sekitar kita dengan suhu yang bertambah hangat maka beberapa mikroorganisme akan mudah
berkembang dan menyebar lewat udara (Airborne). Salah satu mikrooganisme yang mudah menyebar adalah virus. Virus dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit, salah satunya yang akan dibahas disini adalah penyakit Mata Merah karena virus atau Viral Conjunctivitis.

Kebanyakan virus menyebabkan penyakit mata yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi ada beberapa yang bisa menjadi berat sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan. Bentuk yang paling sering dijumpai diantara viral conjunctivitis adalah Pharyngoconjunctival Fever dan Epidemic Keratoconjunctivitis.

Pharyngoconjunctival Fever (PFC) ditandai dengan demam, nyeri tenggorokan dan follicular conjunctivitis. Bisa mengenai satu atau kedua mata. Biasanya disebabkan oleh adenovirus tipe 3, kadang-kadang tipe 4 atau 7. Beratnya penyakit bervariasi tapi biasanya menetap selama 4 hari sampai 2 minggu.
Epidemic Keratoconjunctivitis (EKC) menyerang kedua mata, menyebabka radang kelopak mata bagian bawah dan kornea. Lebih sering terjadi infiltrat subcorneal dibandingkan PFC, dengan tipikal pada bagian tengah kornea. Biasanya disebabkan oleh Adenovirus tipe 8 dan 19.

Secara umum kedua penyakit tadi ditandai oleh kemerahan pada conjunctiva, mata berair, kotoran mata bertambah banyak, kelopak mata bengkak, perdarahan pintpoint dibawah conjunctiva, pembentukan pseudomembran, dan pembesaran kelenjar preaurikula. Kedua penyakit ini sangat menular dan biasanya dimulai pada satu mata dan dalam beberapa hari akan menyerang kedua mata.

PATOFISIOLOGI

Viral konjunctivitis disebabkan oleh droplet saluran nafas yang menyebar lewat udara (airborne) atau kontak langsung dari jari tangan (yang terinfeksi) dengan bola mata. Masa inkubasi berkisar 5 – 12 hari, setelah itu akan memasuki masa akut yang ditandai dengan mata berair, kemerahan dan pembentukan folikel.

PENANGANAN

Mengingat kedua penyakit ini sangat menular maka penanganan yang terpenting adalah pengetahuan kepada pasien tentang penyakitnya, agar tidak menularkan ke orang lain. Pasien harus tinggal di rumah dan tidak pergi ke tempat umum, dilarang berbagi menggunakan alat rumah tangga, kaca mata, pakaian, dan mencuci pakaian secara terpisah.
Penanganan medis meliputi kompres dingin, tetes mata penyegar, atau vasokonstriktor topikal (naphazolin), steroid (Vexol, Flarex, Pred Forte) 2 sampai 4 kali sehari. Jika ada membran (kotoran mata yang lengket) bersihkan dengan kapas basah yang bersih, setelah bersih gunakan salep mata kombinasi antibiotika-steroid seperti Tobradex atau Maxitrol. Penggunaan obat anti virus seperti Viroptic kurang efektif terhadap Adenovirus. Tetapi belakangan terjadi perubahan dalam penanganan adenoviral keratoconjunctivitis, dimana Cidofovir (Vistide), obat anti virus intra vena yang digunakan untuk mengobati retinitis cytomegalovirus, ternyata efektif untuk adenoviral keratoconjunctivitis dengan dosis 2 kali sehari.


PENCEGAHAN

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah kunci pencegahan terhadap penyakit Viral Conjunctivitis.
  • Jangan menggosok mata dengan tangan yang belum dicuci
  • Cuci tangan secara teratur dan lebih sering
  • Ganti sarung bantal/sprei lebih sering
  • Bersihkan kosmetik pada mata secara teratur
  • Jangan berbagi kosmetik
  • Jangan berbagi handuk atau sapu tangan
  • Gunakan kaca mata pelindung di Tempat terbuka