PUSAT KESEHATAN TNI, ALAMAT MABES TNI GD. IGNATIUS ADI SUCIPTO,B-III LT. VI-VII CILANGKAP, JAKARTA TIMUR, email : puskestni@yahoo.co.id

Thursday, May 16, 2013

Latihan Evakuasi Medis Satgas Konga XXIII-G/UNIFIL

Lebanon (22/4),- Salah satu tugas dari tim kesehatan Satgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL adalah melaksanakan pelatihan dan penyegaran kepada personil kesehatan Satgas dalam rangka memelihara kesiapan, keterampilan, dan kemampuan memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan. Oleh karena itu di lakukan latihan evakuasi medis di Markas Alpha Company (Kompi A), UN Posn 9-63 Desa El Addeisse, Lebanon Selatan, Minggu (21/4).

Skenario latihan yang disusun oleh Lettu Ckm dr. Sibin Chandra ini sengaja mengambil tempat di Kompi Alpha mengingat Kompi Alpha memiliki area operasi yang rawan terjadi ketegangan yakni di sepanjang Blue Line atau wilayah Panorama Poin.

Dalam pelatihan evakuasi medis ini ditekankan bagaimana melaksanakan pertolongan pertama di lapangan dengan kasus luka tembak di kaki kanan dan mengevakuasi ke pos kesehatan yang terdekat. Latihan evakuasi medis ini juga melatih tim kesehatan melakukan tindakan penanganan korban di lapangan yg menderita luka tembak dan perdarahan serta di duga terdapat patah tulang kaki kanan akibat tembakan.

Selain tahapan dalam penanganan korban luka tembak, tim kesehatan Indobatt juga dibekali pengetahuan dasar berupa teori dalam menangani kasus luka tembak, perdarahan dan patah tulang sehingga dalam pelaksanaan praktek dalam menangani kasus tersebut berjalan dengan cepat dan tepat. Selain itu dalam praktek tersebut juga dilaksanakan simulasi penanganan di lapangan dan evakuasi medis, yang tidak lain juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan kesiapsiagaan tim kesehatan dalam menangani kasus tersebut.

Dalam latihan ini selain melibatkan tim medis dari Kompi Alpha juga didukung oleh Pleton Kesehatan, Ambulance serta 2 Wan TNI selaku Bintara Kesehatan. Komandan Kompi Alpha Lettu Inf MS. Ginting yang turut menyaksikan latihan tersebut mengatakan bahwa latihan ini tidak hanya berguna disaat emergency melainkan juga dapat diaplikasikan di saat ada anggota masyarakat yang mengalami hal serupa.

Hal senada juga dituturkan oleh Dansatgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL Letkol Inf Lucky Avianto, menurutnya simulasi dan pelatihan ini penting dilakukan agar tim kesehatan dapat melakukan tindakan cepat dan tepat ketika kejadian tersebut benar-benar terjadi, karena kasus luka tembak dan patah tulang merupakan peristiwa yang bisa terjadi dimanapun, kapanpun, termasuk di daerah penugasan Lebanon Selatan ini. Sumber ---> Puspen TNI