PUSAT KESEHATAN TNI, ALAMAT MABES TNI GD. IGNATIUS ADI SUCIPTO,B-III LT. VI-VII CILANGKAP, JAKARTA TIMUR, email : puskestni@yahoo.co.id

Tuesday, December 13, 2011

Kapuskes TNI Membuka Pelatihan Penanganan Darurat

Kemampuan penangganan gawat darurat, tak hanya dimiliki petugas medis TNI, namun juga anggota TNI yang berada di pasukan, sehingga penangganan gawat darurat di daerah perbatasan, konflik serta bencana alam bias dilakukan secara cepat dan baik.
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Keehatan TNI (Kapuskes TNI) Marsekal Muda TNI dr. Mariono, Sp.OG, Sp.KP, usai membuka pelatihan gawat darurat Puskes TNI di rumah sakit Dr. Reksodiwiryo, senin (5/12)
            Disebutkan, penangan darurat ini, membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Sebab, bila terlambat bisa mengakibatkan kecacatan bahkan kematian.
            Sehingga setiap anggota TNI diharapkan memiliki kemampuan dalam penanganan gawat darurat tersebut. Bila suatu waktu dibutuhkan dalam keadaan darurat mereka bisa melakukan. Melalui pelatihan ini, kemampuan personel TNI bisa meningkat, khususnya dalam bidang penanganan kesehatan.
           
“Program pelatihan penanganan gawat darurat ini diikuti semua korps TNI dan PNS yang merupakan program rutin tiap tahunnya di luar pelatihan lain,” ujarnya.
            Dikatakan, dipilihnya Rumah Sakit Reksodiwiryo sebagai tempat pelatihan karena rumah sakit ini telah berpengalaman dalam penanganan gawat darurat. Seperti bencana alam gempa bumi yang pernah terjadi dua kali di Kota Padang.
            Di samping itu, peralatan medis pun cukup baik dan modern mengikuti perkembangan teknologi masa kini. Jumlah paramedis di TNI memang masih kurang, tetapi bisa diatasi segala keperluan lewat kerjasama dengan Kementrian Kesehatan.
            Target 2012, akan terus dilakukan peningkatan mutu penanganan kesehatan di lingkungan rumah sakit TNI seiring dengan dilengkapinya fasilitas peralatan medis modern.
            Pada tempat yang sama, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Tingkat III Reksodiwiryo, Letkol CKM Farhaan Abdullah, Sp.THT mengatakan, peserta pelatihan itu sebanyak 30 orang. Berasal dari militer sebanyak 16 orang dan sipil 14 orang. Pelatihan itu, 5-9 Desember 2011 dengan lama pelatihan 30 jam.
            “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada RS Reksodiwiryo sebagai tempat digelarnya pelatihan gawat darurat. Ke depan, kita akan terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada prajurit dan anggota TNI,” ujarnya.