PUSAT KESEHATAN TNI, ALAMAT MABES TNI GD. IGNATIUS ADI SUCIPTO,B-III LT. VI-VII CILANGKAP, JAKARTA TIMUR, email : puskestni@yahoo.co.id

Tuesday, December 20, 2011

Kunjungan Kerja Kapuskes TNI di Rumah Sakit Tentara di Atambua


Kepala Pusat Kesehatan TNI Marsekal Muda TNI dr. Mariono Reksoprodjo, Sp.OG, Sp.KP. Dalam Kunker selama dua hari di Atambua, Kapuskes TNI didampingi oleh Kepala Kesehatan Kodam IX/Udayana, Kolonel Ckm dr. IGBA Juniantara, SpOT dan Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah Kupang, Letnan Kolonel Ckm Dudung K.

Friday, December 16, 2011

Kunker Kapuskes TNI ke Jajaran Pos Satgas 330/TD

Keerom- Selasa (11/01/2011) Kepala Pusat Kesehatan TNI (Kapuskes TNI), Marsda TNI dr. Mariono Reksoprodjo. Sp.OG,Sp.KP, didampingi Kakesdam XVII/Cendrawasih, Kolonel Ckm dr. Edi Purwanto beserta staf kesehatan Kodam mengunjungi Pos Satgas Yonif Linud 330/TD di Muara Tami dan Skouw. Kunjungan kerja di Muara Tami dan Skouw ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksananakan selama tiga hari kunjungan kerja di wilayah Papua
Kapuskes menjelaskan bahwa bahwa tujuan kunjungannya ke wilayah Papua adalah untuk melihat secara langsung kondisi kesehatan prajurit yang berdinas di Papua,terutama yang sedang bertugas di pedalaman dan daerah perbatasan, ”Dengan melihat secara langsung di lapangan maka kita akan tahu kondisi nyata dan masalah kesehatan yang sedang dihadapi prajurit TNI di lapangan untuk kita cari solusinya,”ujarnya

Tuesday, December 13, 2011

Kapuskes TNI Membuka Pelatihan Penanganan Darurat

Kemampuan penangganan gawat darurat, tak hanya dimiliki petugas medis TNI, namun juga anggota TNI yang berada di pasukan, sehingga penangganan gawat darurat di daerah perbatasan, konflik serta bencana alam bias dilakukan secara cepat dan baik.
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Keehatan TNI (Kapuskes TNI) Marsekal Muda TNI dr. Mariono, Sp.OG, Sp.KP, usai membuka pelatihan gawat darurat Puskes TNI di rumah sakit Dr. Reksodiwiryo, senin (5/12)
            Disebutkan, penangan darurat ini, membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Sebab, bila terlambat bisa mengakibatkan kecacatan bahkan kematian.
            Sehingga setiap anggota TNI diharapkan memiliki kemampuan dalam penanganan gawat darurat tersebut. Bila suatu waktu dibutuhkan dalam keadaan darurat mereka bisa melakukan. Melalui pelatihan ini, kemampuan personel TNI bisa meningkat, khususnya dalam bidang penanganan kesehatan.